Rasulullah saw bersabda, “Wahai manusia! Sesiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, kelak ia akan melintasi Shirat ( dengan mudah ), ketika semua kaki tergelincir pada waktu itu! Sesiapa meringankan beban hamba sahayanya pada bulan ini, maka Alloh akan meringankan hisabbaginya. Sesiapa mencegah perbuatan buruk, Allah tidak akan murka dengannya saat bertemu dengan-Nya. Sesiapa menyambung tali silaturahmi pada bulan ini, maka Allah akan mengucurkan rahhmat atasnya ketika berjumpa dengan-Nya. Sesiapa memutuskan silaturahmi bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya ketika bertemu dengan-Nya. Sesiapa melakukan shalat sunnah pada bulan ini,maka Allah akan menetapkannya sebagai insan yang bebas dari api neraka. Sesiapa menjalankan kewajiban pada bulan ini,niscaya ia akan mendapatkan pahala orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban dibulan lain.Sesiapa memperbanyak shalawat kepadaku pada bulan ini, maka Allah akan memperberat timbangannya (baiknya) ketika semua timbangan menjadi ringan. Sesiapa membaca satu ayat al-Quran pada bulan ini,ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengkhatamkan al-quran di bulan lain!”
Imam Ja’far Shadiq as bersabda, “ Jangan sampai puasamu seperti saat berbuka puasamu.” Beliau juga berkata, “Berpuasa bukan sekedar menahan makan dan minum. Jagalah lidah kalian di siang hari untuk tidak berdusta! Hindarkanlah pandangan kalian dari hal-hal yang haram! Janganlah bertikai dengan sesama! Jauhkanlah rasa iri hati! Janganlah menggunjing! Janganlah berdebat! Janganlah bersumpah bohong! Bahkan hindarilah bersumpah meskipun benar! Janganlah mencerca! Janganlah mengejek! Janganlah berbuat zalim! Janganlah bertindak bodoh! Lapangkan dada! Janganlah lupa kepada Allah dan Shalat! Jangan bicara apapun yang tidak pantas di ucapkan! Bersabarlah! Jujurlah! Jauhilah orang-orang jahat! Hindarilah perkataan jelek, berdusta! Janganlah bermusuhan dengan sesama manusia! Jangan berburuk sangka, menggunjing, dan mengadu-domba! Yakinlah bahwa kalian telah mendekati akhirat!
Hikmah ibadah puasa yang lainya adalah sebagai berikut :
1. Puasa adalah ketundukan, kepatuhan, dan keta'atan kepada Allah swt, maka tiada balasan bagi orang yang mengerjakannya kecuali pahala yang melimpah-ruah dan baginya hak masuk surga melalui pintu khusus bernama 'Ar-Rayyan'. Orang yang berpuasa juga dijauhkan dari azab pedih serta dihapuskan seluruh dosa-dosa yang terdahulu. Patuh kepada Allah Swt berarti meyakini dimudahkan dari segala urusannya karena dengan puasa secara tidak langsung kita dituntun untuk bertakwa, yaitu mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang terdapat pada surat Al-Baqarah: 183, yang berbunyi ;"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kamu untuk berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa".
2. Berpuasa juga merupakan sarana untuk melatih diri dalam berbagai masalah seperti jihad nafsi, melawan gangguan setan, bersabar atas malapetaka yang menimpa. Bila mencium aroma masakan yang mengundang nafsu atau melihat air segar yang menggiurkan kita harus menahan diri sampai waktu berbuka. Kita juga diajarkan untuk memegang teguh amanah Allah swt, lahir dan batin, karena tiada seorangpun yang sanggup mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi. Adapun puasa melatih menahan dari berbagai gemerlapnya surga duniawi, mengajarkan sifat sabar dalam menghadapi segalaa sesuatu, mengarahkan cara berfikir sehat serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara otomatis mengistirahatkan roda perjalanan anggota tubuh. Lukman berwasiat kepada anaknya :"Wahai anakku, apabila lambung penuh, otak akan diam maka seluruh anggota badan akan malas beribadah".
3. Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapan waktu buat menentukan waktu menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa berpuasa hanya dirasakan oleh umat Islam dari munculnya warna kemerah-merahan di ufuk timur hingga lenyapnya di sebelah barat. Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada waktu yang telah ditentukan karena agama dan Tuhan yang satu.
4. Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan serta menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling membahu dalam menghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu mengistirahatkan lambung agar terlepas dari bahaya penyakit menular misalnya. Rasulullah Saw bersabda, "Berpuasalah kamu supaya sehat". Seorang tabib Arab yang terkenal pada zamannya yaitu Harist bin Kaldah mengatakan bahwa lambung merupakan sumber timbulnya penyakit dan sumber obat penyembuh".
5. Tanda terimah kasih kepada Allah SWT karena semua ibadah mengandung arti berterimah kasi kepada Allah SWT atas nikmat pemberian-Nya yang tak terbatas banyaknya, dan tidak ternilai harganya.
Firman Allah SWT QS. Ibrahim: 34
“Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
0 comments:
Post a Comment
Setelah membaca artikel ICO, kami harap memberikan sedikit ulasan tapi bukan SPAM. Terimakasih, Salam Harmoni INSICO