Ribuan mahasiswa Indonesia kondisisnya saat ini makin terdesak akibat tidak pertikaian antara demontran dengan pemerinatah. Selama kurang lebih seminggu, lebih dari 100 orang tewas dan 2.000 orang luka-luka akibat demonstrasi menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang sudah 31 tahun memerintah. Beberapa negara memutuskan untuk menarik warga negaranya yang tinggal di Mesir, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat.
Sebanyak 6.149 warga negara Indonesia (WNI) di Kairo, Mesir terjebak konflik horizontal antara Pemerintah Kairo dengan masyarakatnya. Sebanyak 4.297 warga di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan. Sementara 1.002 warga lainnya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, serta 850 staf KBRI dan keluarganya.
Untuk melakukan upaya penyelamatan WNI yang ada di Kairo, KBRI membentuk 20 posko sebagai pusat informasi. Serta, tiga titik evakuasi di Nasser City, KBRI, dan sekolah-sekolah Indonesia yang ada di Kairo.
Wakil KASAU Marsekal Madya TNI Sukirno mengatakan, situasi di Kairo saat ini sudah mulai tidak terkendali. Kendati konflik yang berlangusng masih antara Pemerintah dengan rakyat dan belum mencapai konflik horizontal antara masyarakat dengan sesamanya.
"Saat ini kondisi pengamanan di sana agak, bukan lagi dihandle oleh polisi, karena polisi sudah tidak bisa menangani. Tetapi oleh Militer Mesir sendiri," ujarnya menjelaskan kondisi yang berkembang di Kairo Mesir, kepada wartawan, tengah malam tadi
Dijelaskan, saat ini sudah ada tim advance yang terbang ke Kairo untuk melakukan pemantauan secara langsung. Jika kondisi memungkinkan, tim advance itu akan mengevakuasi WNI yang ada di Kairo.
Pesawat Garuda 747-400 yang mengangkut tim advance berangkat dari Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada pukul 23.45 WIB. Mereka yang ikut berangkat dalam tim adalah:
1. Danpuspom AU Marsekal Pertama TNI Sudipo
2. Wakil KASAU Marsekal Madya TNI Sukirno
3. Letkol Inf Almukolis Suryo
4. Komandan Korps Marinir Mayjen Alfan
5. Asisten Operasi Kepala Staf Komando Pertahanan Udara Nasional Kolonel (Pnb) Yuyu Sutisna
Sumber: Dari Beberapa Sumber
0 comments:
Post a Comment
Setelah membaca artikel ICO, kami harap memberikan sedikit ulasan tapi bukan SPAM. Terimakasih, Salam Harmoni INSICO